Ngobrolin Catcalling


Saya, Andre, dan Timothy yang lagi ngadem sambil makan di Mcd samping kampus, ngobrol ngalor ngidur dan akhirnya kita ngbahas topik pelecahan seksual lebih menjurus ke street harassment sihhhh……
Singkatnya seperti ini…..
Beberapa perempuan mungkin sering mendengar kalimat “kiw cewe boleh minta no.hp gak?” Dan “ih sok jual banget sih lo mentang-mentang cantik” dll kalimat dan perilaku tersebut disebut dengan istilah catcalling. Mungkin bagi para lelaki kalimat itu hanyalah sebuah tindakan iseng semata namun bagi sebagian perempuan ada yang merasa terlecehkan dengan omongan lelaki yang seperti itu, dan sebagian perempuan mungkin kalimat itu dapat meningkatkan kepercayaan diri dari perempuan tersebut.
Jadi, apakah catcalling bisa dikatakan dengan pelecehan?

Bagi yang merasa terlecehan dengan adanya catcalling mereka merasa risih karena ruang geraknya di publik terbatasi dan merasa tidak nyaman. Dan tidak sedikit dari mereka yang merasa mengalami bentuk kekerasan psikologis dengan bentuk verbal dan ketimpangan kekuasaan karena merasa direndahkan. Bahkan tidak sedikit juga dari mereka yang merasa dilecehkan menjadi enggan untuk berpenampilan menarik. Namun, bagi beberapa yang merasa catcalling itu dapat menambah kepercayaan diri mereka dalam berpenampilan di khayalak ramai dan mereka merasa diri mereka menarik bagi lawan jenis sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka dalam berpenampilan. Dan mereka merasa berani dalam mengekspresikan diri.

                Bagi kita catcalling termasuk kedalam tindakan pelecahan seksual dalam bentuk verbal jika pelaku dalam melakukan tindakan tersebut menggunakan kata-kata yang mengandung sexual dan merendahkan martabat sang korban. Hal-hal yang kurang menyenangkan seperti ini jamak dialami bagi beberapa orang, tetapi sedikit dari mereka tidak menyadari bahwa mereka baru saja mengalami sebuah tindakan pelecehan seksual. Seringkali melapor ke pihak yang berwajib pun  menjadi sulit untuk dilakukan karena belum ada regulasi yang mengatur tentang hal ini. Hanya saja masih ada norma-norma dimasyarakat kita yang melindungi agar kita tidak menjadi korban dari catcalling, dan kita berhak untuk melindungi diri kita sendiri jika kita mengalamin sebuah catcalling. Dan peran keluarga jugalah penting dalam membangun mental yang kuat agar kita dapat mempertahankan dan memprotect diri.
*P.S mungkin laki-laki juga bias menjadi korban.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agregat Demand dan Agregat Supply

Penilaian Prestasi Kerja

Ruang Lingkup Manajemen SDM